"Kebenaran sejati," begitu pendapat seorang hukama, "tidak ditentukan oleh banyaknya dukungan, gelombang massa dan kemeriahan suatu keadaan yang sengaja diciptakan."
"Kebenaran sejati akan selalu tumbuh di mana saja, kapan saja, sekalipun di tempat sunyi sepi yang jauh dari kegalauan hiruk pikuk. Dan kawasan yang paling hening dan bening sebagai persemaian subur kebenaran sejati, adalah hati nurani," kata hukama itu menambahkan.
"Tapi apakah hati nurani kita masih suci dari intervensi hawa nafsu duniawi, ambisi sesaat dan gambaran khayal yang dikendalikan angan-angan sehingga kebenaran sejati tak mau tumbuh pula di situ? Maka, sebelum membicarakan makna kebenaran sejati, kita harus mempertanyakan dulu apakah kita masih punya hati nurani atau tidak."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar