counters

Rabu, 13 Juni 2012

HAL ISTINJA'


Istinja' adalah menghilangkan najis dengan air dan batu dari tempat keluarnya najis.

SYARAT ISTINJA'.
Syarat istinja' ada yiga perkara :
  1. Menghilangkan rasanya.
  2. Menghilangkan bau.
  3. menghilangkan warna.

Adapun ruku n istinja' ada empat perkara :
  1. Orang yang beristinja'.
  2. Yang diistinja'kan yaitu khubul dan dubur.
  3. Yang diistinja'kan sesuatu yang keluar dari dua lobang ( Khubul dan dubur ).
  4. Beristinja' dengan air atau batu.

Apabila kita mau masuk jamban, dahulukan kaki kiri dengan mengucap :
بسم الله اللهم انئ اعوذ بك من الخبث والخباعث
Dengan nama Allah, bahwa aku berlindung dengan
Engkau dari pada kejahatan  (kotorang) dan segala yang kotor.
6
Kemudian bila membasuh tempat keluarnya kotoran, bersihkan dengan air dengan menggunakan tangan kiri hingga bersih kemudian membaca do'a ini :
اللهم حصن فرجى من الفواحش وطهرقلبى من النفا ق
Ya Allah, peliharakanlah kemaluanku ( farzi )
Dari segala kejahilan /kekejian (kejahatan) dan sucikanlah hatiku dari
Perbuatan munafik.

Dan apabila hendak keluar dari jamban melangkahlah dengan kaki kanan sambil membaca :
الحمدلله الذى اذهب عنى الآذى وعافانى
Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan
Penyakit dan menyehatkan aku.

HAL NAJIS.
Setiap yang mengandung najis diharamkan bagi kita untuk memakannya.
Adapun najis itu dibagi atas 3 golongan :
  1. Najis Mughallajah نجس مغلظه artinya najis yang sangat berat.
  2. Najis Mutawasshitah نجش متوسطه artinya najis yang pertengahan.
  3. Najis Muchaffafah  نجس مخففهnajis yang ringan.

Najis Maghallajah.
Adapun yang dimaksud dengan najis mghallajah adalah, najis yang asalnya dari binatang seperti babi, anjing atau dari keturunan keduanya..
Cara membasuhnya, hilangkan rupa najis itu dulu, dan basuhlah dengan air bersih 7x, kemudian dengan campuran tanah yang suci 1x.

Najis Mutawassithah.
Adapun najis Mutawwasithah, adalah najis yang asaknya bukan dari babi dan anjing, misalnya : air kencing, tahi, darah, nanah, muntah an bangkai binatang yang mati tidak disembelih, susu binatang yang haram dimakan dsb.
Cara membasuhnya cukup sekali basuh dengan air yang bersih, hingga hilang warnanya, bau dan rasanya.

Najis Muchaffafah.
Adapun najis Muthaffafah adalah najis yang asalnya dari kencing anak bayi laki-laki yang belum sampai 2 tahun umurnya, yang belum makan apa-apa hanya air susu ibunya saja atau air susu lainnya.
Cara membersihkannya, cukup dengan memercikkan air pada najis tersebut hingga basah dan jika tidak mengalir sekalipun.
Kalau najis berasal dari air kencing bayi yang sudah makan, laki-laki, perempuan, khunja (banci) cara membersihkannya sama seperti membersihkan najis Mutawwashitah.

HAL AIR.
Adapun air yang boleh dipakai untuk bersuci ada tujuh macam :
  1. Air hujan
  2. Air laut.
  3. Air sungai.
  4. Air pancuran.
  5. Air perigi.
  6. Air leding.
  7. Air salju.

Adapun air yang tersebut dibagi atas empat bahagian :
  1. Air Muthlaq.
  2. Air Makruh.
  3. Air Musta'mal.
  4. Air Najis.

Air Muthlaq.
Adalah air yang suci lagi mensucikan, yakni air yang tidak bergaid seperti air kelapa, air the dan sebagainya, ia suci untuk diminum tapi tidak mensucikan untuk berwudhu atau mandi wajib.

7
Air Makruh.
Adalah air yang suci lagi menyucikan, tetapi makruh memakainya, seperti air panas, air yag sangat sejuk, air yang dijemur dikaleng, sebab dikwatirkan akan penyakit kulit.

Air Musta'mal.
Adalah air yang sedikit sudah dipakai untuk berwudhu atau bekas dipakai untuk mencuci kotoran (najis).
Air Najis.
Adalah air yang sedikit tak cukup dua kulah dan bercampur dengan najis meskipun air itu tak berobah warnanya, baunya dan rasanya, ataupun air yang lebih dari dua kulah tetapi berobah dengan campuran najis.

Keterangan :
Adapun arti air dua kulah ( القلتان ) yaitu jika ditakar dengan timbangan ± 305 kati jawa atau dengan ukuran isinya pada suatu tempat yang persegi empat yaitu :
Panjangnya : 1¼ hasta, lebarnya : 1¼ hasta dan dalamnya  : 1¼.

Tidak ada komentar: